3 Filler Yang Harus Dihindari Dalam Public Speaking

SHARE

Public Speaking merupakan ketrampilan utama yang harus dimiliki setiap orang. Bahkan dengan kemampuan public speaking yang bagus akan dapat mengantarkan jenjang karir seseorang ke tingkat yang lebih tinggi dengan lebih cepat. Kenapa ? karena dengan kemampuan public speaking seseorang akan dapat menggerakkan orang lain atau kelompok tertentu untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Banyak kursus, pelatihan dan content di media sosial, youtube dan website yang membahas perihal public speaking. Namun satu hal yang harus teman-teman ingat bahwa public speaking bukan ilmu yang dipelajari satu hari dan langsung bisa. Public speaking butuh jam terbang. Sehingga untuk menjadi orang yang piawai dalam public speaking maka harus sering berlatih,  sering mengevaluasi serta selalu konsisten memperbaiki.

Dalam ilmu public speaking ada rambu-rambu yang harus selalu diingat diantaranya adalah kata-kata larangan yang tidak boleh diucapkan dalam public speaking. Kata larangan ini biasa disebut dengan Filler .  Yuk kita bahas mengenai filler ini  teman-teman !

  1. Eeeee… Eeeee…

Kadang kita nggak sadar mengucapkan kata eeeee   …   ketika sedang berbicara dihadapan banyak orang. Eeeee   itu  menandakan kita tidak menguasai materi atau mencoba mengingat sesuatu.  Coba temen-temen lihat di acara televisi seperti warta berita, pembaca acara pada show atau pertunjukan, pasti bisa dipastikan host pembawa acara sangat lancar tanpa ada jeda atau kata eeee. Untuk menghindari kata eee ini keluar maka teman-teman harus berlatih dulu sebelum tampil dan belajar serta berusaha menguasai materi sebaik mungkin. Cara lain supaya kata eee ini tidak keluar maka bicaralah dengan ritme nada yang pelan dan tidak terburu-buru.

 

  1. Apa itu … apa namanya

Nah kata “ apa itu”  dan “apa namanya “ juga menjadi kata larangan untuk diucapkan. Alasannya kurang lebih sama dengan penggunaan kata eeeee yaitu menandakan bahwa pembicara tidak menguasai materi. Terus kenapa emangnya kalau tidak menguasai materi ? Nah ini nih yang penting, ketika kita sebagai pembicara dalam suatu acara dan teridentifikasi tidak menguasai materi maka tujuan utama untuk mempengaruhi orang lain agar mengikuti apa kata-kata kita menjadi tidak bisa tercapai. Bener nggak ? bagaimana orang akan percaya dan mau mengikuti apa yang kita sampaikan bila dalam menyampaikan saja kita masih sering lupa . ????

 

  1. Mungkin

Beberapa orang masih membolehkan asal tidak sering mengucapkan kata “ mungkin” namun bagi orang yang sudah ahli di public speaking kata ini menjadi kata larangan yang hukumnya wajib untuk ditinggalkan. Kenapa ya kira-kira ? Mungkin, itu tanda ketidakpastikan, bisa berarti “ Ya “ dan bisa berarti “ Tidak “ artinya menjadi ambigu dan tidak jelas. Seorang pembicara atau narasumber yang hadir di hadapan public wajib untuk menghindari kata-kata ini.  

 

Belajar dan mengetahui ilmu public speaking sebaiknya segera dimulai dari sekarang. Dengan mengetahui ilmunya secara otomatis akan membuat kita paham dalam prakteknya. Ketika kita belajar di youtube atau di media online maka kita hanya mendapat pembelajaran satu arah. Kita tidak tau apakah yang kita lakukan sudah benar atau belum karena tidak ada yang mengoreksi. Oleh karenanya bila ada pembelajaran offline / tatap muka dan biaya masih dapat kita jangkau maka segeralah ikuti karena dengan belajar secara tatap muka kita menjadi tau mana yang salah dan mana yang benar. Ayo Trampil mempunyai program pelatihan public speaking ini dan sudah pernah kita laksanakan. Yuk yang menginginkan pelatihan public speaking bisa segera hubungi Ayo Trampil  di No 082233443369

 

Penulis : Flo