Tanda Kamu Adalah People Pleaser

SHARE

Pernahkah kamu merasa bahwa dirimu memiliki hasrat tertentu untuk selalu membuat orang lain merasa senang dan cenderung melakukan segala cara untuk membuat orang-orang di sekitarmu menjadi senang? Nah, jika kamu merasa pernah berlaku demikian, maka bisa jadi kamu mengalami suatu kondisi yang disebut people pleaser.

Lantas, apa yang dimaksud people pleaser tersebut? Mari kita simak ulasan singkatnya berikut ini.

Apa itu people pleaser?

Dilansir situs konseling James Madison University, disebut bahwa people pleaser adalah orang-orang yang cenderung menyenangkan dan memiliki tendensi untuk menjadi individu paling baik atau paling membantu. People pleaser hampir serupa dengan perilaku “yes man” pada individu yang tidak pernah mengatakan “tidak”.

Umumnya, seorang people pleaser menghabiskan banyak waktu bagi orang lain dan membantu mereka untuk tendensi tertentu yang terutama adalah membuat orang lain senang.

Menurut situs OpenColleges, seorang people pleaser adalah orang yang menyenangkan atau memiliki kecenderungan menyenangkan orang lain dalam kondisi atau keadaan tertentu dan dengan orang-orang tertentu. Perilaku people pleaser ini muncul tidak kepada semua orang, tetapi pihak-pihak tertentu seperti pasangan, atasan kerja, atau teman dan orang lain yang ada di setiap relasi penting seseorang.

Seorang yang memiliki perilaku atau kecenderungan untuk menjadi people pleaser umumnya dianggap membantu dan baik oleh semua orang. Seorang people pleaser dikenal dengan sifatnya yang melakukan apa pun untuk membuat orang lain bahagia. Meski nampaknya bernilai positif, namun perilaku people pleaser yang berlebih dapat membuat seseorang stres, tertekan secara emosional, dan cemas berkepanjangan.

Secara umum, people pleaser merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menyenangkan orang lain dengan berbagai cara, seperti membantu mereka. Namun, seorang people pleaser juga biasanya tidak mampu mengontrol kapan ia perlu mengatakan “ya” untuk memberi bantuan dan kapan waktu yang tepat untuk mengatakan “tidak” serta memberi ruang bagi kesenangan dirinya sendiri.

Menurut artikel dalam situs Healthline, perilaku people pleaser umumnya dapat berdampak buruk bagi seorang individu. People pleaser juga dapat memengaruhi potensi dan relasi seseorang terhadap orang lain. Oleh karena itu, kita perlu mengidentifikasi beberapa tanda perilaku atau kecenderungan people pleaser ini sedini mungkin. Sebab, meski nampak positif, namun people pleaser ternyata memiliki dampak negatif secara personal.

Adapun beberapa tanda-tanda people pleaser yang umum diketahui adalah sebagai berikut :

1. Memiliki penilaian rendah terhadap diri sendiri

Tanda pertama dari kecenderungan people pleaser adalah ketika kamu menilai dirimu sendiri lebih rendah daripada orang lain. Orang dengan penilaian diri yang rendah umumnya membutuhkan atensi orang lain atau penilaian orang lain untuk meningkatkan nilai personalnya.

Hal ini dapat dicontohkan pada suatu keyakinan bahwa orang lain hanya peduli kepada kamu jika kamu berguna bagi mereka. Kamu merasa perlu mendapat pujian dan penghargaan dari orang lain untuk dapat meyakini bahwa dirimu berharga.

2. Ketergantungan terhadap orang lain untuk menyukaimu

Tanda people pleaser yang mungkin cukup mudah diidentifikasi oleh seseorang adalah ketergantungannya terhadap orang lain dengan tendensi tertentu. Seorang people pleaser secara umum membutuhkan orang lain untuk menyukai dirinya dan khawatir akan adanya penolakan dari orang lain.

Kekhawatiran ini lantas mendorong seseorang untuk melakukan berbagai hal agar orang lain menyukainya. Sikap ini secara teknis dirancang oleh perilaku seseorang agar orang lain tidak memiliki alasan untuk menolak dirinya. Seorang people pleaser akan mencoba segala cara agar orang lain membutuhkannya dalam berbagai kesempatan.

3. Mudah menyetujui siapa saja

Salah satu indikasi people pleasure yang juga mudah ditemukan adalah sikap untuk mudah setuju terhadap orang lain. Hal ini umum terjadi dalam suatu kelompok atau relasi yang biasanya terjadi karena ada keengganan untuk memberikan pendapat berbeda atau rasa malas untuk membuka diskusi.

Beberapa orang dengan kecenderungan people pleaser menganggap bahwa menyetujui siapa pun dalam suatu kelompok dapat menyenangkan orang lain. Hal ini mengakibatkan mereka terus-menerus setuju dengan orang lain hanya karena ingin dikagumi, bukan karena ia percaya dan meyakini tentang pendapat orang tersebut.

4. Meminta maaf untuk hal-hal yang bukan kesalahannya

Salah satu tanda people pleaser lainnya adalah kecenderungan untuk meminta maaf untuk hal-hal yang bahkan bukan kesalahannya. Seorang people pleaser tidak ingin orang lain memiliki prasangka buruk tentang diri mereka, sehingga seolah-olah ia ingin menjadi pahlawan atau martir untuk kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Jika orang lain merasa tidak enak hati, maka seorang people pleaser akan bersikap overthinking dan menganggap bahwa perasaan tidak enak hati tadi disebabkan oleh dirinya. Idealnya, permintaan maaf dilakukan untuk hal-hal yang memang tidak dapat dikendalikan seseorang dan menyesalinya karena sadar itu adalah kesalahannya, bukan untuk menjadikan diri sebagai “tukang minta maaf” bahkan saat tidak salah.

5. Sulit untuk mengatakan “tidak”

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sulit untuk mengatakan “tidak” atau menolak orang lain adalah salah satu indikasi people pleaser. Perilaku ini umumnya diambil oleh seseorang dengan kekhawatiran bahwa jika ia menolak ajakan atau permintaan orang lain maka ia akan dianggap tidak peduli dengan mereka.

Menyetujui segala hal atau melakukan apa saja yang orang lain inginkan dianggap sebagai pilihan paling aman bagi seorang people pleaser. Namun, sejatinya orang dengan kecenderungan ini tidak memiliki nilai tawar terhadap dirinya sendiri. Sebabnya, ia pun tentunya memiliki waktu lain untuk kepentingan pribadinya, tapi sekalipun ia tidak punya waktu atau keinginan untuk membantu, ia akan tetap membantu.